Rabu, 23 Maret 2016

Kalimat - kalimat Mukadimah, Pembuka dan Penutup Khultum




Kalimat Mukadimah Khultum


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ 
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ 
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى 
يَوْمِ الْقِيَامَةِ 

Artinya :
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal  kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.


اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ 
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ 
الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ

Artinya :
Segala puji bagi Allah, al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para sahabat piluhan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat.


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ 
بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ 
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ 
وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
أَمَّا بَعْدُ؛

Artinya :
Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan  Maha Melihat hamba-hambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang menciptakan bintang-bintang di langit, dan dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi umatnya. Ya Allah, curahkan sholawat dan salam bagi nya dan keluarganya, yaitu doa dan keselamatan yang berlimpah.



اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ 

عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ، اَلنَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛

Artinya :
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah saja tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah doa, keselamatan dan berkah atas Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu, seorang Nabi yang ummi, juga kepada  keluarganya dan sahabat semuanya.


Kalimat Pembuka Khultum

Versi 1

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim, bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-mudaham setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan llah Swt. 


Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada jungjunan kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi'in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.




Versi 2

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita masih bisa diberi kesempatan untuk melaksanakan ibadah di Bulan Ramadhan ini dalam keadaan sehat tiada aral suatu apapun.

Taklupa sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, uswatun khasanah kita, suri tauladan kita, tak lain  kepada Nabi Muhammad SAW, berkat jasa beliau dituntun kejalan yang benar dari zaman jahilliyah hingga zaman sekarang ini.


Kalimat Penuntup Khultum

Versi 1

Demikian uraian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita sekalian, Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan.
Wassalamua'alaikum Wr.Wb


Versi 2

Sekian uraian yang saya sampaikan mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua, Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hai.
Wassalamua'alaikum Wr.Wb


Versi 3

Mohon maaf jika banyak kata-kata saya yang salah dan banyak kekurangan, ambil baik dari pembahasan tadi dan buang hal yang buruknya. 
Wabilahitaufik Walhidayah. Wassalamua'alaikum Wr.Wb


Versi 4

Demikian yang dapat saya sampaikan kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Wabilahitaufik Walhidayah. Wassalamua'alaikum Wr.Wb

3 Pesan Nasihat Rosul Kepada Kedua Sahabatnya





Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam pernah memberikan tiga buah nasihat kepada kedua sahabatnya, Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman bin Jabal:
“Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.” [HR. Tirmidzi].
Tiga pesan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam tersebut layak untuk kita perhatikan, karena sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari.
1. BERTAQWA DIMANA SAJA
Definisi dari kata taqwa dapat dilihat dari percakapan antara sahabat Umar dan Ubay bin Ka’ab ra. Suatu ketika Umar bertanya kepada Ubay bin Ka’ab, apakah taqwa itu? Dia menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!” Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah taqwa!”
Sementara itu, menurut Sayyid Qutub, taqwa adalah kepekaan hati, kehalusan perasaan, rasa khawatir yang terus menerus dan hati-hati terhadap semua duri atau halangan dalam kehidupan.
Nasihat Nabi Shallahu ‘alaihi wassalam ini menunjukkan bahwa kita harus bertaqwa dimana pun berada. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam QS Ali Imron ayat 102, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan Islam”
2. KEBAIKAN YANG MENGHAPUSKAN DOSA [KESALAHAN]
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Bahkan, hari ini mungkin kita sudah melakukan kesalahan, baik kita sadari atau pun tidak. Oleh sebab itu, perbanyaklah amal ibadah dan kebaikan. Karena beberapa kesalahan dapat dihapuskan dengan kebaikan.
Dosa yang merugikan diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah dengan bersedekah. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda “Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”.
Sedang dosa yang dilakukan terhadap orang lain, maka yang perlu dilakukan adalah meminta maaf kepada orang yang kita sakiti.
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam selalu minta maaf ketika bersalah, bahkan terhadap Ibnu Ummi Maktum beliau memeluknya dengan hangat seraya berkata “Inilah orangnya, yang membuat aku ditegur oleh Allah… (QS. Abasa)”
Yang dimaksud Rasulullah ditegur oleh Allah terkait Ibnu Ummi Maktum adalah diturunkannya QS. Abasa.
3. AKHLAQ YANG TERPUJI
Akhlaq terpuji harus dimiliki oleh seorang muslim. Salah satunya adalah akhlaq terhadap orang lain, misalnya akhlaq terhadap tetangga.
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya: “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari)
Peringatan tersebut sangat keras bahkan sampai diulangi tiga kali, yaitu tidak termasuk golongan orang beriman jika ada tetangganya yang tidak aman dari gangguannya.
Maka dari itu kita perlu instrospeksi, apakah tetangga kita selama ini merasa terganggu atau tersakiti karena ulah tangan atau pun lidah kita. Karena percuma kita sholat lima waktu, rajin sholat malam, sedekah bahkan puasa sunah, jika ternyata kita masih suka mengganggu atau menyakiti tetangga kita.

Kerugian Dibulan Ramadan Bagi Umat Muslim



Ada beberapa kerugian yang dialami oleh umat Muslim di bulan Romadhon dan mungkin saja kerugian itu juga kita alami.
1. Tidak berpuasa dan tidak beribadah dengan maksimal
Perintah puasa di bulan Romadhon bagi setiap orang yang mengaku beriman sudah sangat jelas tertuang di surat Al Baqoroh ayat 183. Namun kenyataannya, banyak diantara kita yang mengaku beriman, sehat dan tidak sedang berhalangan, namun tidak menjalankan ibadah puasa. Padahal jika kita menilik pada RUKUN ISLAM, maka seseorang belum bisa dikatakan beragama Islam jika belum bersyahadat, menegakkan sholat dan mengerjakan puasa. Sementara zakat dan ibadah haji hanya diwajibkan kepada yang mampu saja.
Selain itu, ada juga diantara kita dan mungkin termasuk kita yang berpuasa, namun tidak melakukan amal ibadah lainnya dengan maksimal. Puasa hanya sekedar puasa saja. Padahal bulan Romadhon itu menyimpan potensi pahala yang tidak terbatas. Ibadah sunah pahalanya dihitung seperti ibadah wajib, dan ibadah wajib pahalanya dilipatgandakan sampai tak terhingga.
2. Puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga
Disatu sisi bulan Romadhon menawarkan pahala yang tak terhingga, disisi lain, banyak diantara kita yang berpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan dahaga.
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobrani)
Beberapa perkara yang menyebabkan hilangnya pahala puasa, antara lain: berdusta atau bohong, ghibah dan fitnah, mengadu domba, sumpah palsu, dan melihat aurat lawan jenis dengan syahwat.
Orang-orang tersebut puasanya tetap sah, namun tidak mendapatkan pahala atas puasanya.
3. Tidak mengikuti tarawih hingga selesai
Kadang-kadang kita melihat ada orang yang meninggalkan shalat tarawih sebelum shalat witir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan satu keutamaan bagi orang yang megikuti tarawih sampai selesai. Nabi bersabda:
“Orang yang shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Untuk itu marilah kita usahakan senantiasa mengikuti sholat tarawih berjamaah hingga selesai sholat witir.
4. Tidak menjaga sholat
Sholat adalah ibadah terpenting bagi seorang muslim karena sholat adalah tiang agama. Selain itu, sholat adalah amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah di hari kiamat kelak.
“Sesungguhnya pertama kali yang dihisab dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR Tirmidzi).
Selain itu, kepada para laki-laki hendaknya senantiasa mengerjakan sholat 5 waktu di masjid. Karena bagi orang yang malas sholat di masjid, oleh Nabi dikategorikan kepada golongan orang munafik.
5. Tidak membiasakan membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan baik di bulan Romadhon maupun bulan lainnya.
Didalam HR. Tirmidzi, Nabi bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh (pahala). Aku tidak mengatakan Alif Laam Mim adalah satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf”.
Begitu besar pahala membaca Al Qur’an, belum lagi jika dikerjakan di bulan Romadhon, dimana setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan sampai tak terhingga.
6. Lebih buruk dari tahun lalu
Jika puasa Romadhon tahun ini lebih buruk dari tahun lalu, maka sesungguhnya kita adalah orang yang mengalami kerugian. Karena orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Untuk itu marilah kita nilai diri kita masing-masing, apakah kualitas ibadah kita tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, atau justru malah menurun atau semakin buruk.
Jamaah yang insya Allah dirahmati Allah, bulan Romadhon sebentar lagi akan memasuki hari-hari terakhir. Untuk itu, marilah kita gunakan waktu di penghujung Romadhon ini dengan sebaik-baiknya. Karena belum tentu tahun depan kita akan menjumpai lagi bulan mulia ini.

Bahaya Meninggalkan Waktu Shubuh



Allah Subhanahu wa ta’ala bersumpah dalam Surat Al Fajr :“Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan:“Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.
Ada apa sebenarnya di balik waktu Subuh? Mengapa Allah sampai bersumpah demi waktu Subuh? Dan mengapa pula kita harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?
Ya, ternyata waktu Subuh memang benar-benar sangat berbahaya! Waktu Subuh itu lebih kejam dari sekawanan perampok yang merampas harta benda kita. Sebab jika kita ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga melalaikan shalat fajar, maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan harta. Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat,“Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya,” (HR Muslim).
Selain itu, waktu Subuh bisa lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan. Sebab bagi orang-orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka pada hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja dari pahala shalatnya.
“… dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan sholat semalam suntuk” (HR Muslim).
Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Kurang lebih setara dengan shalat selama sepuluh jam, atau sekitar 150 kali shalat! Begitu besar fadilah shalat Subuh berjamaah dimasjid, khususnya bagi laki-laki. Dan betapa malangnya orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.
Kemudian, waktu Subuh juga lebih berbahaya dan mengerikan dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian?
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
Orang yang ‘tergilas waktu Subuh’ sehingga tidak mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, dirinya disetarakan dengan orang munafik. Dan orang munafik sesungguhnya adalah orang yang dalam keadaan terancam bahaya. Sebab, ancaman bagi orang munafik adalah Neraka Jahanam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam” (An Nisa:140).
Tentunya Neraka Jahanam itu jauh lebih berbahaya dan mengerikan dibandingkan kobaran api yang disiram bensin.
Jamaah yang dimuliakan Allah.., agar kita tidak merasakan kejamnya ‘gilasan waktu Subuh’, maka:“Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu Subuh” (Al Falaq:1).Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh dengan sebaik-baiknya. Marilah kita biasakan mengerjakan shalat sunnah (shalat fajar) dan bagi laki-laki hendaknya shalat berjamaah di masjid.

Tingkah Laku Generasi Penerus Yang Mencemaskan

Satu hal yang tidak bisa disamakan di dunia ini adalah bagaimana kehidupan generasi penerus bangsa masa kini pada era 2000-an dengan mereka yang besar pada era 80-an atau 90-an. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, banyak hal yang sudah sangat berubah dan membuat kita sendiri kadang bingung.

Mungkin yang sudah berusia lebih dari 25 tahun bakal menyadari bahwa remaja-remaja masa kini menghabiskan masa muda yang jauh berbeda dengan kita. Memiliki gadget yang mahal, camera, tingkah laku selvi, travelling kemana-mana, seolah-olah berbanding terbalik dengan pada era kita muda dulu.

Dilansir Dose, berikut ini ada berbagai foto-foto yang membuktikan betapa tingkah laku generasi muda saat ini cukup membuat kita mungkin heran. Namun memang seperti itulah yang terjadi. 

Anak kecil yang seharusnya bermain dengan teman sebayanya, bermain dengan mainan yang patut di usia perkembangannya, asik nonton tv kartu semisal Doraemon atau Pokemon. Namun saat ini, sudah bukan penampakan yang heran lagi jika anak seperti pada gambar sudah lihai mengoperasikan gadget sekelas iPad.

Mungkin foto diatas sudah tidak asing lagi untuk kita temui di berbagai jejaring sosial masa kini. Mmm, memang tak ada yang melarang seseorang melakukan aksi selfie dan berpose dengan gaya apapun. Namun coba lihat disekeliling nya, jurang, tebing berbatu, ombak, tower, gedung pencakar langit, tak jarang dijadikan media untuk foto selvie yang nantinya akan di unggah dijejaring sosial, hanya sekedar banyak menarik perhatian orang, sampai-sampai nyawa hampir taruhannya.
Tak jarang, banyak media yang memberitakan jatuhnya korban akibat foto seperti ini.


Mungkin internet merupakan layanan yang sangat membantu untuk orang berkomunikasi, mencari informasi, bertukar ilmu, dan mencari pendatan. Tetapi apadaya jika disalahgunakan, seperti kemudahan untuk mengakses konten-konten berbau porno, yang tentunya jumlahnya ratusan situs tersebar luas di internet, coba bayangkan kalau itu secara tidak sengaja diakses oleh generasi penerus bangsa, akibat yang ditimbulkan seperti lebih suka menyenderi, anti kegiatan sosial, lupa membantu orang tua, beribadah. Sudah pasti masa depan yang suram akan menantinya kelak.

Itu mungkin baru seberapa dari berbagai perubahan tingkah laku pemuda di era sekarang, Semoga teknologi yang berkembang sekarang bisa dimanfaatkan oleh kita semua dengan sebaik-baiknya. Dari yang budaya Pengguna Gadget, semoga bisa menjadi si Pembuat Gadget, dari yang Murung semoga menjadi Makhluk Sosial sebagai mestinya kodrat manusia itu.


Penjelasan Tentang Pengertian Teknologi




Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan, dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.
Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan, dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat, dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya, dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana, dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.
Diberdayakan oleh Blogger.